Rabu, Maret 19, 2025
Berita KemenagHeadline

Bimwin Catin, Bimas Islam: Cegah Thalasemia Sejak Dini

Sleman (Kemenag News) — Pasangan calon pengantin (Catin) yang terdaftar di Kantor Urusan Agama (KUA) Mlati dan KUA Ngaglik mengikuti Bimbingan Perkawinan (Bimwin) yang diselenggarakan oleh Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kantor kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sleman, Selasa (19/9/2023) di Balai Nikah KUA Mlati dan Rabu (20/9) di Balai Nikah KUA Ngaglik.

Ada yang berbeda dalam bimbingan perkawinan kali ini, pasalnya Bimas Islam Kemenag Kabupaten Sleman berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gajah Mada (FK-KMK-UGM) dalam materi kesehatan reproduksi bagi calon pengantin.

Seksi Bimas Islam yang diwakili oleh Hj. Sri Hermayanti, S. Ag. M. Pd menyampaikan kepada para calon pengantin bahwa ini adalah kesempatan yang luar biasa karena calon pengantin bisa berjumpa langsung dengan Kepala Departemen Laboratorium Patalogi Klinik dan Kedokteran FK KMK UGM dan mendapat ilmu dan wawasan tentang penyakit thalasemia. Herma berharap edukasi thalasemia ini dapat mencegah penyakit thalasemia sejak dini. Herma juga berharap materi ini bisa diikuti dengan baik dan dapat memberikan bekal pengetahuan bagi calon pengantin tentang penyakit thalasemia.

“Semoga mas dan mbak calon pengantin dengan materi materi yang disampaikan dalam bimbingan perkawinan ini bisa lebih siap dalam berumah tangga dan penyakit thalasemia dapat dicegah sejak dini” harapnya.

Sementara itu Dr. dr. Tri Ratnaningsih, M. Kes., SP. PK-K dalam sambutannya memaparkan bahwa Thalasemia ini menjadi penyakit yang menimbulkan beban kesehatan maupun psikologis yang berat bagi penderita dan keluarga dan menjadi beban biaya kesehatan yang tinggi untuk pemerintah. Oleh karena itu perlu adanya edukasi thalasemia bagi calon pengantin.

“Dengan program ini kami berharap dapat terus bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman dengan program lanjutan yang nantinya tujuan nya adalah untuk mengurangi angka kelahiran bayi dengan thalasemia mayor dan juga adanya pendampingan secara psikologi bagi para penderita thalasemia” paparnya. (Nis/Aji)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *