Orasi Kebangsaan Bersama Gus Miftah di MAN 2 Sleman
Sleman (MAN 2 Sleman)- Orasi kebangsaan bersama Gus Miftah sukses digelar di MAN 2 Sleman pada hari Senin (27/11/2023). Obrolan Rasional Aktual Spiritual dan Intelektual atau dikenal dengan Orasi Kebangsaan ini merupakan gagasan Gus Miftah Maulana Habiburrahman yang membuka ruang diskusi inspiratif serta memberikan kesempatan kepada siapun untuk bertanya.
Dengan tema “Moderasi Beragama: beragama dan berbangsa yang happy dan menyenangkan” mendapat sambutan meriah dari seluruh peserta yang hadir, antara lain Ketua Komite Drs. H. Suharto, bapak dan ibu guru pegawai, Wali dari ananda Farel siswa kelas XF serta siswa-siswi kelas X, XI dan XII.
Gus Miftah memberikan motivasi kepada seluruh siswa tentang pentingnya berproses dalam menjalani kehidupan. “Fokuslah pada proses, jangan berpacu pada hasil, jalani dahulu prosesnya dengan baik,” tuturnya.
Lebih lanjut, Gus Miftah menyampaikan bahwa orang sukses mengalami banyak proses, sedangkan orang gagal memiliki banyak protes, karena keberuntungan itu pemberian dari Tuhan, maka tugas kita untuk memantaskan diri menjadi orang yang beruntung.
“Seberapa besar niatmu untuk berproses, maka hidupmu akan semakin sukses, maka orang optimis ialah orang yang melihat peluang dalam masalah sedangkan orang pesimis ialah orang yang melihat masalah dalam peluang,” lanjutnya.
Disela-sela menyampaikan tausiyahnya, Gus Miftah memberikan pertanyaan kepada siswa juga di akhir sesi diberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan. Bagi siswa yang bertanya akan mendapat hadiah berupa uang dan juga kaos bergambar Gus Miftah yang bertuliskan Presiden Para Pendosa. Adalah Muhammad Asa Hestiavin (XII MIPA 1), Yazid Irfan Hakim (XII MIPA 3), Nabilla Khuzaima (XII IIK), Nasywa Fallasyifa (XII MIPA 1), Akmal Hafizurrahman (XII MIPA 1) dan Anisa Miftakhul Husna (XII MIPA 2).
Pada kesempatan yang sama, Kepala MAN 2 Sleman H. Edi Triyanto, S.Ag., S.Pd., M.Pd., menyampaikan terimakasih kepada seluruh hadirin serta memberikan motivasi kepada siswa-siswi MAN 2 Sleman. “Semoga kehadiran kita menjadi bagian dari solusi dalam masyarakat, jangan sampai kehadiran kita menjadi beban di masayarakat, maka kita harus cerdas serta selektif dalam bersikap dan bertindak baik di dalam kehidupan masyarakat maupun dalam bermedia sosial,” ujarnya. (Qoma)