Siswa MAN 4 Sleman Hadiri Seminar Tumbuk Ageng Konferensi Colombo Plan 1959-2023 di Museum Sonobudoyo Yogyakarta
Sleman (MAN 4 Sleman) — Sejumlah siswa MAN 4 Sleman terlibat sebuah diskusi yang menarik dalam sebuah seminar yang diselenggarakan oleh Alumni Keluarga Sejarah Universitas Gadjah Mada(UGM), Sabtu(11/11/2023). Seminar ini menghadirkan empat pembicara; yaitu Dr.Abdul Wahid, M.Phil.(Ketua Departement Sejarah FIB UGM), Aloysius Gilang, S.S (Penulis Sejarah Colombo Plan), dan Muslicha, A.Md. S.IP(Arsip UGM), dengan moderator Titi Susanti, S.S., M.A. (Dosen SV UGM).
Seminar yang bertajuk Tumbuk Ageng Konferensi Colombo Plan 1959-2023 ini bertujuan untuk mengingat kembali sebuah konferensi bertaraf internasional yang pernah diselengarakan di Yogyakarta. Secara khusus ketua panitia Wahjudi Djaja, SS, M.Pd mengundang siswa siswa MAN 4 Sleman untuk menghadiri seminar tersebut sebagai langkah untuk memperkenalkan berbagai peristiwa sejarah yang luput dari buku-buku sejarah yang dipelajari di sekolah.
Konferensi Colombo merupakan salah satu konferensi yang pernah dilaksanakan di Indonesia pada massa era Soekarno selain Konferensi Asia Afrika. Konferensi Colombo memang tidak seheboh konferensi Asia Afrika, tetapi gaung tentang pelaksanaan konferensi tersebut telah membuat negara-negara maju kala itu kebakaran jenggot.
Bayangkan sekelas negara Indonesia, sebuah negara yang baru saja merdeka sudah berani menyatakan siap memberikan bantuan kepada sesama negara-negara berkembang dalam bidang ekonomi, pendidikan dan penelitian. “Seminar ini sangat menarik dan sangat menambah wawasan bagi generasi muda,” ungkap Naufal salah satu perwakilan dari MAN 4 Sleman.
Bukan tanpa alasan mengapa Konferensi Colombo dilaksanakan di Yogyakarta, selain faktor keamanan tentunya faktor sumber daya manusia sangat mendukung di Yogyakarta. Yogyakarta sebagai Gudang mahasiswa sangat mendukung untuk pelaksanaan kegiatan seminar bertaraf internasional apalagi pada waktu itu didukung sepenuhnya oleh UGM sebagai tempat penyelenggaraan konferensi.
Untuk mengabadikan peristiwa konferensi Colombo tersbut maka jalan yang membentang dari UGM sampai dengan ke jalan Gejayan/Afandi diabadikan menjadi nama Jalan Colombo. (Ylt/dzl)