Rabu, Oktober 9, 2024
Berita Madrasah

Tingkatkan Kualitas Madrasah Inklusi MAN 2 Sleman Laksanakan Studi Tiru ke MIT Ar-Roihan Malang

Sleman (MAN 2 Sleman) – Kamis, 4 Januari 2024 pukul 21.00 WIB guru dan tenaga kependidikan MAN 2 Sleman bersiap untuk perjalananan ke Malang guna melaksanakan studi tiru. Studi tiru tahun ini adalah focus pada pengembangan keinklusian MAN 2 Sleman. MIT Ar-Roihan menjadi tujuan karena madrasah tersebut merupakan madrasah yang menerima peserta didik berkebutuhan khusus dengan beragam jenis. MIT Ar-Roihan sudah melakukan pengelolaan dengan baik terakit madrasaha inklusi hingga melahirkan banyak prestasi yang juga diukir oleh peserta didik  berkebutuhan khusus.

Sampai dilokasi tujuan hari Jumat, 5 Januari 2024 pukul 08.30  Guru dan Tenaga Kependidikan MAN 2 Sleman disambut hangat tidak hanya guru tetapi juga paguyuban orang tua siswa yang berkebutuhan khusus. Lalu disampaikan pula profil MIT Ar-Roihan melalui video profil.

Waka Kurikulum Miftachul Chotimah, M.Pd.  sebagai perwakilan dari Kepala MIT Ar-Roihan menyampaikan “Awalnya MIT Ar-Roihan ini menjadi madrasah inklusi karena dari awal berdirinya madrasah ini terdapat peserta didik yang berkebutuhan khusus, lalu dari kepala madrasah berusaha menanyakan kepada kemenag terkait bagaimana proses pembelajaraannya terutama ketika ujian nasional (saat itu masih ada ujian nasional). Tiap tahunnya peserta didikan yang berkebutuhan khusus itu bertambah dan jenisnya yang berbeda. Tentu saja kami juga belum siap, namun kami punya komitmen untuk terus belajar dan belajar cara yang tepat untuk mendampingi mereka belajar dari para ahli”.

Guru dan Tenaga Kependidikan MAN 2 Sleman diantarkan untuk berkeliling melihat sarana dan prasarana yang mendukung untuk pembelajaran, melihat proses pembelajaran siswa didalam kelas, dan juga berbagi terkait keunggulan dan kendala dalam proses pembelajaran.

Kepala MAN 2 Sleman Edi Triyanto, S.Ag., S.Pd., M.Pd., menyampaikan “Kunjungan ke MIT Ar-Roihan ini sangat berkesan bagi kami karena dapat menjadi inspirasi bagi kami untuk siap menerima peserta didik  berkebutuhan khusus dengan hambatan lainnya, dimana saat ini kami masih hanya menerima peserta didik  berkebutuhan khusus dengan hambatan Netra. Semoga dapat menjadi penyemangat kami untuk mengembangkan madrasah kami terutama untuk mengembangkan program inklusi”.

Kegiatan studi tiru dilanjutkan dengan kegiatan tanya jawab. Guru dan tenaga kependidikan MAN 2 Sleman bersemangat untuk bertanya. Pertanyaan yang muncul terkait membentuk kultur madrasah yang inklusif hingga sampai pada manajemen terkait keuangan dan tenaga pendidik.

“Membentuk kultur harus ada Kerjasama antara madrasah dan orang tua. Selain itu kami juga bekerjasama dengan berbagai pihak seperti psikolog, RSJ, Puskesmas, dan sebagainya agar pendampingan bisa maksimal. Hal yang kami terapkan untuk peserta didik ABK yang utama adalah terkait kemandirian.” Ungkap Miftachul Chotimah, M.Pd.  

Kepada guru dan tenaga kependidikan MAN 2 Sleman, Edi berharap untuk dapat menyerap ilmu dengan sebaik-baiknya dan ada sesuatu yang dapat kita bawa dan kita implementasikan untuk kemajuan MAN 2 Sleman.

Kegiatan ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan, foto bersama, dan ramah tamah. (LAT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *