Kepala MTsN 9 Sleman Hadiri Pembinaan Moderasi Beragama
Sleman (MTsN 9 Sleman)- Kepala MTs Negeri 9 Sleman hadiri kegiatan pembinaan moderasi beragama yang diselengarakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama D.I. Yogyakarta pada Selasa (30/01/2024) di Aula Asrama Haji Sleman Yogyakarta. Kegiatan diikuti oleh lebih dari 500 tamu undangan secara tatap muka dan diikuti oleh seluruh ASN di lingkungan Kanwil Kemenag DI Yogyakarta secara daring melalui zoom meeting maupun Youtube. Kakanwil Kemenag DI Yogyakarta, Masmin Afif membuka secara resmi kegiatan pembinaan moderasi beragama tersebut.
Ditampilkan berbagai ragam kesenian siswa secara apik dari MAN 3 Sleman dan MTsN 6 Sleman menyambut para tamu undangan. Masmin Afif dalam sambutannya menyampaikan berbagai prestasi yang telah diraih Kemenag D.I. Yogyakarta serta komitmennya dalam mensukseskan program prioritas Kementerian Agama. Staf khusus Menteri Agama yang akrab disapa Gus Bowo dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa moderasi beragama sebagai program prioritas kemenag, oleh karenanya tugas ASN untuk mendorong dan menguatkan moderasi beragama.
“Moderasi beragama itu jalan tengah. Saat ini indeks kerukunan beragama naik secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa kita semakin baik dalam beragama dan kehidupan beragama semakin harmonis. ASN harus mampu menjadi perekat dan perajut umat,” kata Gus Bowo. “Saat ini ada bonus demografi yang menunjukkan anak muda generasi Z yang malas melakukan validasi dan verifikasi terhadap issue yang ada. Bagaimana peran kita dalam membatasi pengaruh negatif media sosial. Bagaimana memberikan pemahaman literasi keagamaan,” lanjut Gus Bowo. Di akhir sambutannya, Gus Bowo berpesan untuk meningkatkan layanan umat beragama agar menjadi semakin baik di era digital.
Inspektur Jenderal Kemenag RI, Faizal Ali Hasyim menyampaikan bahwa Kemenag RI mengalami peningkatan dalam sistem pengendalian internal. Faizal Al Hasyim juga mengimbau ASN untuk meningkatkan kualitas moderasi beragama. “Moderasi beragama bukan hanya bagaimana menerima perbedaan tapi bagaimana kita menginternalisasi nilai-nilai agama sehingga pelanggaran disiplin yang ditangani irjen menurun” kata Faizal Ali Hasyim. Disampaikan pula apresiasi terhadap Kemenag Bantul yang telah berhasil mendapatkan predikat WBBM. “Semoga Kemenag D.I. Yogyakarta dapat memberikan pelayanan publik yang lebih baik di Yogyakarta,” pungkasnya.
Sementara itu, Yaqut Cholil Qoumas selaku Menteri Agama Republik Indonesia memberikan seruan untuk berjuang bersama dalam Kementerian Agama Republik Indonesia. Ia mengimbau agar ASN mengubah mindsetnya. “Pejabat itu melayani bukan minta dilayani. Mindset tersebut harus dimiliki ASN Kemenag,” kata Yaqut Cholil Qoumas. Diharapkan juga terjadi peningkatan pengawasan internal sebagai bagian dari perbaikan di Kemenag.( SJ/ EL )