Selasa, Oktober 15, 2024
Berita Madrasah

MAN 2 Sleman Ikuti Bimtek KHA, SRA, Disiplin Positif dan LPKRA Kemenag DIY

Sleman (MAN 2 Sleman)- MAN 2 Sleman mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Konvensi Hak Anak (KHA), Sekolah Ramah Anak (SRA), Disiplin Positif (Dispo) dan Lembaga Perlindungan Khusus Ramah Anak (LPKRA) pada 5-6 Februari 2024 di MAN 2 Kulonprogo.

Adalah Kepala MAN 2 Sleman H. Edi Triyanto, S.Ag., S.Pd., M.Pd., Kepala Tata Usaha Sri Wulandari, S.E., M.M., Waka Sarana Prasarana Sobiran, S.Pd., Waka Kesiswaan Hanifah, S.Hum., Staf Kesiswaan Muhammad Husen, S.Pd., dan Pengurus Komite Muhammad Baidhowi, S.E. serta diikuti oleh perwakilan pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan Kanwil Kemenag DIY bekerjasama dengan K2MA DIY.

Saat memberikan sambutan, Kabid Dikmad Kanwil Kemenag DIY H. Abd Suud, S.Ag.,M.SI., menyampaikan pentingnya bimtek ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut sebagai madrasah ramah anak. “Setiap madrasah baik pendidik dan tenaga kependidikan harus mampu menjadikan madrasah yang nyaman untuk belajar bagi siswa-siswinya, selalu ingat tagline SRA, “Anak Senang, Guru Tenang dan Orang tua bahagia,” tuturnya.

Senada dengan yang disampaikan Ketua K2MA sekaligus Kepala MAN 2 Sleman H. Edi Triyanto, S.Ag., S.Pd., M.Pd. “Madrasah menjadi bagian terpenting dalam mewujudkan pendidikan  yang benar-benar ramah anak, hak-hak siswa dihormati sertan memberikan perhatian yang serius di setiap perkembangan siswa-siswi,” tuturnya.

Hadir sebagai narasumber Bekti Prasetyani Ketua Asosiasi Pendidik Berprestasi Hak Anak. Dalam pemaparannya, Bekti mengawali materi tentang KHA, SRA, implementasi Dispo serta pengisian borang madrasah ramah anak LPKRA.

“Salah satu dari sekian banyak faktor penyebab yang berkontribusi dalam meningkatnya kasus kekerasan  terhadap anak adalah tidak adanya standar ramah anakdalam suatu lembaga perlindungan khusus anak, maka perlu adanya sistem kelembagaan perlindungan yang terstandardisasi ramah anak (LPKRA),” paparnya.

Penyampaian materi dilakukan dengan metode yang sangat menarik, hal ini menjadikan kegiatan bimtek berjalan interaktif. “Materi yang disampaikan lumayan banyak dan sangat penting, namun dengan metode yang menarik terasa ringan dan menyenangkan, kita bisa memahami dengan baik apa yang disampaikan,” ungkap Husen. (Qoma)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *