Kemenag Sleman Gelar Pelatihan Peringatan Dini dan Evakuasi Darurat

Kemenag Sleman News – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman terus berupaya meningkatkan kemampuan serta kompetensi tentang penerapan budaya pelayanan prima kepada petugas layanan salah satunya dengan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat dengan mengadakan Pelatihan Peringatan Dini dan Keadaan Darurat di Aula Kemenag Sleman, Rabu (5/6/2024).
Acara ini dibuka secara resmi oleh Kasubbag TU Kemenag Sleman, H. Sangaji, S.H.I., dan dihadiri oleh Tim Divisi Layanan Publik, personil keamanan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman serta perwakilan KUA dan Madrasah Negeri se-Kabupaten Sleman.
Dalam sambutannya, H. Sangaji menekankan pentingnya pelatihan ini dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman. “Pelatihan ini menjadi langkah strategis agar kita lebih sigap dan tanggap dalam menghadapi bencana maupun keadaan darurat lainnya,” ujarnya.
Pelatihan menghadirkan narasumber dari PT Amarta, Muhammad Ngali, yang membekali peserta dengan prosedur penanganan keadaan darurat, terutama dalam menghadapi kebakaran dan gempa bumi. Pelatihan dilanjutkan dengan melaksanakan simulasi penanganan keadaan darurat halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman.

- Peringatan Dini dan Evakuasi Darurat terhadap Kebakaran
Dalam simulasi penanganan kebakaran, peserta diajarkan mengenali tanda bahaya, seperti suara alarm kebakaran atau tercium bau asap. Langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi:
- Mengaktifkan Alarm Darurat – Jika melihat api atau asap, segera tekan tombol alarm atau bel peringatan.
- Memanggil Tim Tanggap Darurat – Segera hubungi petugas pemadam kebakaran dan tenaga medis.
- Pemadaman Awal – Gunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) jika memungkinkan dan aman.
- Evakuasi Terstruktur – Seluruh pegawai diarahkan keluar gedung melalui jalur evakuasi dan berkumpul di titik aman yang telah ditentukan.
- Peringatan Dini dan Evakuasi Darurat terhadap Gempa Bumi
Sementara itu, dalam simulasi gempa bumi, peserta diminta untuk tetap tenang dan mengikuti prosedur:
- Saat Gempa Terjadi – Berlindung di bawah meja yang kokoh atau berdiri di samping benda yang kuat, seperti pilar bangunan.
- Setelah Guncangan Reda – Keluar gedung dengan tenang melalui jalur evakuasi tanpa berlari.
- Menghindari Bahaya – Jauhi kaca, rak tinggi, dan tiang listrik saat berada di luar gedung.
- Laporan dan Koordinasi – Petugas tanggap darurat segera melaporkan situasi kepada pihak berwenang untuk tindakan lebih lanjut.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan seluruh pegawai di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman lebih siap menghadapi keadaan darurat, sehingga dapat menciptakan tempat kerja yang lebih aman dan responsif terhadap bencana maupun keadaan darurat. (Isa)