Workshop Peningkatan Kualitas Guru MTsN 8 Sleman: Penyusunan Modul Ajar Terintegrasi Ramah Anak
Kemenag Sleman News (MTsN 8 Sleman) – MTsN 8 Sleman menggelar workshop peningkatan kualitas guru mata pelajaran pada Selasa (25/6/2024). Workshop ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman guru mengenai modul ajar yang terintegrasi ramah anak. Kegiatan yang diadakan di aula MTsN 8 Sleman ini dihadiri oleh seluruh guru mata Pelajaran.
Pengawas Kabupaten Sleman, Dra. Hj. Ida Uswatun Hasanah, M.Pd., selaku nara sumber pelatihan akan memberikan materi tentang penyusunan modul ajar terintegrasi ramah anak. Di awal penyampaian materinya, beliau menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada peserta workshop yang bersedia hadir untuk mengikuti kegiatan ini. Beliau juga memotivasi para guru untuk selalu meningkatkan kualitas pendidikan.
Dra. Hj. Ida Uswatun Hasanah, M.Pd. menjelaskan bahwa fokus utama workshop kali ini adalah mempelajari dan mengembangkan modul ajar yang terintegrasi dengan konsep ramah anak. “MTsN 8 Sleman sedang mempersiapkan diri untuk akreditasi, oleh karenanya para guru harus mempersiapkan diri dalam membuat administrasi guru terutama dalam Menyusun modul ajar yang terintegrasi ramah anak. Ini adalah bukti komitmen kita untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi siswa,” ujarnya. Beliau menekankan bahwa bukti pertama yang akan ditanyakan dalam proses akreditasi ini adalah penerapan modul ajar yang sesuai.
Sebagai bagian dari persiapan akreditasi, MTsN 8 Sleman harus segera membentuk Tim Madrasah Ramah Anak (MRA) yang melibatkan siswa, orang tua, komite, dan guru. “Kami telah membuat Surat Keputusan (SK) dengan deskripsi tugas yang jelas untuk setiap anggota tim. Salah satu tugas utama tim ini adalah merevisi tata tertib madrasah dengan bahasa yang lebih positif dan membangun,” kata Dra. Hj. Ida Uswatun Hasanah, M.Pd.. Selain itu, akan dibuat Papan MRA sebagai simbol dan panduan visual bagi semua warga madrasah.
Beliau juga menekankan pentingnya pembiasaan-pembiasaan yang baik, mulai dari perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, hingga asesmen. “Modul ajar harus dirancang sedemikian rupa sehingga mengintegrasikan prinsip-prinsip ramah anak. Ini mencakup pendekatan pembelajaran yang inklusif dan asesmen yang mendukung perkembangan siswa secara holistik,” tambahnya.
Dalam workshop ini, para guru juga diberikan pemahaman tentang regulasi yang mendukung implementasi Kurikulum Merdeka di madrasah. Di antaranya adalah KMA No. 450/2024 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di Madrasah yang mencakup struktur dan Pelaksanaan Pendidikan Ramah Anak (PPRA), serta Surat Keputusan BSKAP No. 032 tentang Capaian Pembelajaran pada PAUD dan jenjang Dikdasmen dalam Kurikulum Merdeka.
Workshop ini diharapkan dapat memberikan panduan yang jelas bagi para guru dalam mengembangkan modul ajar yang efektif dan ramah anak. Dengan kolaborasi yang baik antara semua pihak, MTsN 8 Sleman optimis dapat mencapai akreditasi ramah anak dan terus meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan. (hm8)