Meneladani Perjuangan Jenderal Sudirman, MTsN 7 Sleman Kunjungi Museum Jenderal Sudirman

Kemenag Sleman News (MTsN 7 Sleman) – Sebanyak 159 peserta didik dan 15 pendamping nampak antusias ketika menginjakkan kakinya di Museum Jenderal Sudirman, Selasa (23/72024). Siang itu, pukul 13.00 WIB, peserta didik bergegas memasuki aula yang terdapat di gedung utama museum. Ini merupakan kunjungan ke dua dalam rangkaian kegiatan Outing Class MTsN 7 Sleman. Sebelumnya peserta didik MTsN 7 Sleman diajak untuk belajar membuat batik di Kampung Batik Giriloyo, Imogiri, Bantul.
Kunjungan pun diterima oleh Mayor Heru Santoso selaku Kepala Museum Jenderal Besar Sudirman. Mayor Heru menyambut rombongan dengan ramah. Dalam sambutannya pun Mayor Heru mengucapkan terima kasih kepada MTSN 7 Sleman yang telah mengagendakan kunjungan ke Museum Jenderal Besar Sudirman. Pada kesempatan tersebut Mayor Heru menjelaskan terkait sejarah Mueseum Jenderal Sudirman. “Museum Jenderal Soedirman yang terletak di Jalan Bintaran Wetan 3, Yogyakarta menyimpan banyak pelajaran bagi para generasi muda. Pada masa kolonial Belanda, gedung ini dipergunakan sebagai rumah dinas pejabat keuangan Puro Paku Alam VII. Pada masa pendudukan Jepang, gedung ini dikosongkan dan perabotnya disita. Setelah Indonesia merdeka digunakan sebagai Markas Kompi ‘Tukul’ Batalyon Letkol Soeharto. Sejak 18 Desember 1945 sampai 19 Desember 1948 difungsikan sebagai kediaman resmi Jenderal Sudirman, setelah dilantik menjadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat.
Pada masa Perang Kemerdekaan menghadapi Agresi Militer Belanda II, gedung ini digunakan sebagai Markas Informatie voor Geheimen Brigade T tentara Belanda. Setelah pengakuan kedaulatan RI tanggal 27 Desember 1949 difungsikan sebagai Markas Komando Militer Kota Yogyakarta. Selanjutnya digunakan sebagai asrama Resimen Infanteri XIII dan Penderita Cacat. Sejak 17 Juni 1968 sampai 30 Agustus 1982 difungsikan sebagai Museum Angkatan Darat. Peresmian Museum Sasmitaloka Pangsar Jenderal Sudirman dilakukan oleh Kasad Jenderal TNI Poniman pada tanggal 31 Agustus 1982”, jelas Mayor Heru
Mayor Heru berharap para siswa bisa meneladani semangat Jenderal Sudirman yang gigih dan kokoh berjuang merebut kemerdekaan Indonesia.”Kalian harus bisa menjadi Sudirman di masa depan,” ungkap Mayor Heru memberi semangat para siswa dalam sambutannya.
Selanjutnya, para peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan mulai berkeliling di museum. Setiap kelompok pun masing-masing dipandu oleh petugas. Para siswa cukup antusias untuk melihat koleksi museum secara lebih dekat dan lengkap. Mereka juga mengikuti dan mendengarkan penjelasan pemandu dengan penuh semangat.
Diakhir kunjungan peserta didik berkesempatan berfoto bersama dengan Kepala Museum Jenderal Sudirman Mayor Heru Santoso. (RDT)