Delapan Guru MAN 2 Sleman Mengikuti Pembinaan Muhasaba Islamic Personality Development (IPD)
Kemenag Sleman News (MAN 2 Sleman)- Delapan guru MAN 2 Sleman mengikuti pembinaan yang diselenggarakan Kementerian Agama Kabupaten Sleman pada hari Senin (12/08/2024) di Aula lantai 3 kantor Kemenag Sleman.
Delapan guru yang hadir mengikuti kegiatan ialah guru Bahasa Arab Muhammad Badrudin, S.Ag., dan Hariyanto, M.Pd., guru SKI Hanifah, S.Hum, guru Al-Qur’an Hadits Ahmad Ubaidillah Ma’sum Al Anwari, S.Ag. dan Tslais Nurul Azizah, S.Pd., guru Fikih Suwassyidah, S.Pd.I., guru Tahfidz Fitriya Tahta Alfina, S.Th.I., serta guru Akidah Akhlak Dian Alqoma, S.Pd.I .
Kegiatan pembinaan ini merupakan kerjasama Seksi Pendidikan Madrasah (Dikmad) Kemenag Sleman dengan Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia dengan tema “Muhasaba Islamic Personality Development (IPD)”.
Dalam sambutannya, Kasi Dikmad Drs. H. Tulus Dumadi, M.A, menyampaikan kegiatan ini penting untuk diikuti karena peran penting guru untuk membentuk kepribadian peserta didik. “Guru memiliki peran penting untuk memberikan pemahaman keagamaan yang benar, bersikap dan berperilaku selaras dan sesuai dengan ajaran agama, serta memberikan keteladanan bagi peserta didik,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Kaprodi FIAI UII Mir’atu Muarifah, M.Pd.I menyampaikan apresiasi atas kerjasama yang dilaksanakan FIAI UII dengan Kemenag Sleman. “Kegiatan ini memiliki tujuan untuk bahu membahu mencerdaskan bangsa serta semoga pendidikan di Indonesia semakin maju dan berkembang,” ujarnya.
Hadir sebagai narasumber Dosen Lukman, S.Ag., M.Pd., dari FIAI UII yang memberikan materi tentang pengembangan kepribadian Islami. “Dengan muhasaba (instropeksi diri) maka kita akan mengetahui kekurangan yang dimiliki, sehingga menjadi cara terbaik kita untuk mengembangkan kepribadian diri kita menjadi lebih baik lagi,” jelasnya.
Di akhir pemaparan, Lukman menyampaikan pendekatan dalam sistem IPD dilakukan melalui beberapa hal diantaranya Tawakal Tauhidiyah, berilmu Amaliyah, beramal Ilmiah, serta Tafakkur Ihsaniyah,” pungkasnya.(Qoma)