MTsN 8 Sleman Hadiri Sosialisasi Skrining Kesehatan Jiwa oleh Puskesmas Prambanan
Kemenag Sleman News (MTsN 8 Sleman) – Dalam upaya meningkatkan kesehatan mental di kalangan pelajar, MTsN 8 Sleman menghadiri sesi sosialisasi tentang Skrining Kesehatan Jiwa yang diselenggarakan oleh Puskesmas Prambanan pada Jumat (30/08/2024) di Aula Roro Jonggrang Puskesmas Prambanan. Acara ini dipimpin oleh psikolog Puskesmas Prambanan, Asiska Danim Indranata, M.Psi., dan dihadiri oleh perwakilan sekolah-sekolah di wilayah Prambanan.
Sosialisasi merupakan bagian dari rangkaian program Dinas Kesehatan dalam rangka menjaga dan meningkatkan kesehatan jiwa siswa. Dalam acara tersebut, Asiska Danim Indranata menjelaskan pentingnya skrining kesehatan jiwa bagi para siswa sebagai langkah awal untuk mendeteksi potensi masalah psikologis sejak dini.
“Dengan skrining ini, kita dapat mengidentifikasi siswa-siswa yang mungkin memerlukan dukungan lebih lanjut dalam hal kesehatan mental mereka. Ini penting untuk memastikan mereka mendapatkan intervensi yang tepat dan tepat waktu,” ujar Asiska dalam paparannya.
Menurut rencana, Dinas Kesehatan akan melaksanakan skrining kesehatan jiwa secara menyeluruh kepada seluruh siswa di area Prambanan, termasuk di MTsN 8 Sleman. Skrining ini akan dilakukan oleh tenaga ahli dari Puskesmas, yang akan menggunakan alat dan metode yang telah terstandarisasi untuk menilai kondisi psikologis siswa.
Dra. Hj. Siti Nursyafangatun, Koordinator UKS MTsN 8 Sleman, menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan kesiapan madrasah untuk berpartisipasi aktif dalam program tersebut. “Kami sangat mendukung pelaksanaan skrining kesehatan jiwa ini. Ini adalah langkah penting untuk memastikan kesejahteraan psikologis siswa kami, dan kami siap bekerja sama dengan Puskesmas untuk memfasilitasi pelaksanaan skrining di MTsN 8 Sleman,” ujarnya.
Skrining kesehatan jiwa ini akan mencakup berbagai aspek, termasuk tingkat kecemasan, depresi, serta stres yang dialami oleh siswa. Dari data yang terkumpul, Dinas Kesehatan akan menindaklanjuti dengan intervensi yang sesuai, seperti konseling atau rujukan ke layanan kesehatan mental lebih lanjut jika diperlukan.
Asiska Danim Indranata juga menekankan bahwa peran sekolah sangat krusial dalam mendukung kesehatan mental siswa. “Sekolah bukan hanya tempat belajar akademik, tetapi juga lingkungan yang mempengaruhi kesejahteraan emosional siswa. Oleh karena itu, partisipasi aktif dari guru, staf, dan pihak sekolah sangat dibutuhkan dalam program ini,” tambahnya.
Dengan adanya program ini, diharapkan skrining kesehatan jiwa dapat membantu dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat dan mendukung bagi para siswa di Prambanan, termasuk di MTsN 8 Sleman. Program ini akan dilaksanakan dalam beberapa tahap, dengan skrining pertama dijadwalkan pada awal Oktober 2024. (idw)