Penyelenggara Katolik Kankemenag Sleman Adakan Studi Tiru Pelayanan kepada Kaum Disabilitas ke Klaten

Kemenag Sleman News –Penyelenggara Katolik Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Sleman mengadakan kegiatan studi tiru mengenai pelayanan dan pendampingan bagi kaum disabilitas dalam penggunaan Kitab Suci Braille ke Penyelenggara Katolik Kankemenag Kabupaten Klaten. Kamis Kamis (12/09/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam wawasan dan pengalaman terkait pelayanan kepada umat Katolik penyandang disabilitas, khususnya dalam aksesibilitas terhadap Kitab Suci Braille.

Rombongan dari Sleman disambut hangat oleh Penyelenggara Katolik Kankemenag Kabupaten Klaten, Drs. Heru Krismanto. Dalam sambutannya, Heru menyatakan harapannya agar kunjungan ini tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga mempererat hubungan dan kerja sama antara kedua pihak. “Semoga kunjungan ini menambah persaudaraan dan peneguhan karya kita sebagai bagian dari Kementerian Agama, secara khusus bagi masyarakat Katolik,” ujarnya.

CB. Ismulyadi, SS., M.Hum., selaku Penyelenggara Katolik Kankemenag Kabupaten Sleman, mengungkapkan rasa terima kasih karena telah diberikan kesempatan untuk berkunjung dan belajar di Klaten. “Maksud dan tujuan kami selain mengunjungi, juga ingin mengetahui lebih lanjut tentang penggunaan Kitab Suci Braille. Semoga melalui kegiatan ini, kami dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat bagi karya pembinaan dan pendampingan umat Katolik di Sleman, terutama bagi mereka yang menyandang disabilitas,” ungkapnya.

Selama kunjungan tersebut, Penyuluh Agama Katolik Kabupaten Klaten, Didik Deniarto, berbagi pengetahuan dan pengalamannya selama mengikuti pelatihan penggunaan Kitab Suci Braille. Ia menjelaskan pentingnya memahami kebutuhan khusus kaum disabilitas dalam menjalankan kehidupan beragama, serta bagaimana Kitab Suci Braille dapat membantu mereka lebih dekat dengan ajaran agama.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi Penyelenggara Katolik Kabupaten Sleman untuk terus mengembangkan program pembinaan yang inklusif bagi seluruh umat, termasuk kaum disabilitas, demi terciptanya pelayanan yang adil dan merata di tengah masyarakat. (Isa)