Jumat, Maret 21, 2025
Berita Madrasah

Siswa MTsN 8 Sleman Tampilkan Batik Ciprat dalam Balutan Legenda Prambanan

Kemenag Sleman News (MTsN 8 Sleman) – MTsN 8 Sleman meriahkan Bokoharjo Festival 2024 dengan busana berbahan batik ciprat dalam Kirab Gunungan Bokofest 2024, Minggu (15/12/2024). Bokofest, yang berlangsung di Kawasan Wisata dan Budaya Banyunibo, mengangkat tema besar “Sengkud Gumregut Rikat Gumregah”, yang berarti semangat bekerja dengan sungguh-sungguh. MTsN 8 Sleman, melalui tema “Ingkut Nyiprat Kabudayan”, menonjolkan kontribusinya dalam melestarikan kebudayaan lokal Yogyakarta.

Keunikan penampilan MTsN 8 Sleman terletak pada busana yang dikenakan oleh para siswa, khususnya maskot yang memerankan tokoh legenda Candi Prambanan. Maskot terdiri dari tiga karakter utama: Prabu Boko, Bandung Bondowoso, dan Roro Jonggrang, yang diperankan oleh Ricky (kelas VIII B), Rabka (kelas VII B), dan Morissa (kelas VIII B). Menariknya, selain menggunakan kostum khas karakter tersebut, kostum ini dipadukan dengan kain ciprat khas MTsN 8 Sleman,yang menyatukan unsur legenda dan kreativitas lokal.

Kepala MTsN 8 Sleman, Agus Sholeh, S.Ag., berharap partisipasi ini menjadi pengalaman berharga bagi siswa. “Kami ingin siswa memiliki pengalaman tampil di depan umum sekaligus melatih kreativitas mereka. Batik ciprat ini adalah simbol dari usaha kami dalam mengajarkan kecintaan terhadap budaya lokal,” ungkapnya.

Ricky, yang memerankan Prabu Boko dan Bandung Bondowoso, berhasil mencuri perhatian dengan penampilannya yang memukau. Ia merias diri dengan gaya teatrikal, mencerminkan kepribadian tokoh yang diperankannya. “Saya sangat senang bisa menjadi bagian dari legenda terkenal di daerah kami. Merias diri seperti ini adalah pengalaman yang luar biasa,” ujar Ricky dengan penuh semangat. Rabka dan Morissa juga tak kalah memukau dengan peran mereka sebagai Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang. Mereka bangga dapat mengenakan busana batik ciprat yang melambangkan kreativitas siswa MTsN 8 Sleman.

Penampilan siswa putra lainnya tak kalah menarik dengan atasan dan bawahan berbahan batik ciprat, sedangkan para siswi mengenakan dress batik ciprat yang elegan. Semua busana tersebut merupakan hasil karya siswa MTsN 8 Sleman dalam pembelajaran keterampilan batik. Guru Batik MTsN 8 Sleman, Anita Dwi Astuti, S.Pd., menyampaikan bahwa kain batik ciprat ini adalah simbol kreativitas siswa yang dipadukan dengan semangat melestarikan budaya lokal. “Batik ciprat ini adalah karya siswa yang penuh kreativitas. Kami ingin menunjukkan bahwa seni lokal bisa dikemas menarik dan menjadi bagian dari budaya yang terus berkembang,” jelasnya.

Meskipun cuaca sempat hujan, antusiasme para siswa, guru, dan pegawai MTsN 8 Sleman tidak surut. Penampilan mereka sukses mencuri perhatian pengunjung Bokofest 2024. Dengan busana unik berbahan batik ciprat, MTsN 8 Sleman membuktikan komitmennya dalam memberikan warna baru bagi budaya lokal sekaligus mendidik generasi muda untuk mencintai warisan leluhur. (idw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *