Stand Bazar MTsN 8 Sleman Ramai Dikunjungi di HAB Kemenag ke-79

Kemenag Sleman News – (MTsN 8 Sleman) Stand bazaar MTsN 8 Sleman menjadi pusat perhatian dalam acara bazaar yang digelar di Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta (Kanwil Kemenag DIY), Rabu (18/12/2024). Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama yang ke-79. Stand tersebut menarik perhatian berkat inovasi dan kreativitas yang ditampilkan.
Pada hari pertama bazaar, pengunjung memadati stand MTsN 8 Sleman yang mengusung tema “Bazaar Batik Nyiprat.” Tema ini menampilkan hasil karya batik yang dibuat oleh siswa, guru, dan pegawai madrasah. Pengunjung terlihat antusias melihat berbagai produk batik ciprat khas MTsN 8 Sleman yang dikenal dengan nama Batik Madyadesta.
Tidak hanya memamerkan hasil karya, stand MTsN 8 Sleman juga menyediakan pengalaman interaktif berupa praktik membuat batik cap ecofriendly. Pengunjung, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, terlihat antusias mencoba proses pembuatan batik cap menggunakan alat dan bahan yang ramah lingkungan.
Ketua tim bazaar MTsN 8 Sleman, Rochmad Rapih Raharjo, S.Pd., menyampaikan bahwa inovasi batik cap ecofriendly ini dirancang untuk tetap mempertahankan ciri khas batik ciprat yang telah menjadi identitas madrasah. “Selain batik ciprat, kami juga mulai membuat batik cap ecofriendly tanpa menghilangkan kekhasan Batik Madyadesta. Cap yang digunakan adalah hasil kreativitas siswa MTsN 8 Sleman,” jelasnya.
Para siswa turut dilibatkan dalam proses pembuatan cap, yang menjadi bagian dari pembelajaran dan pengembangan kreativitas mereka. “Kami memberikan pelajaran dan praktik membuat cap kepada siswa, yang nantinya digunakan untuk menghasilkan batik cap. Para siswa bebas membuat desain sesuai keinginan mereka, dan hasilnya luar biasa,” tambah Rochmad.
Inovasi ini berhasil mencuri perhatian banyak pengunjung yang kagum dengan karya-karya unik yang ditampilkan. Bahkan, beberapa pengunjung menyatakan keinginannya untuk mendalami teknik pembuatan batik ciprat dan batik cap setelah mencoba langsung di stand tersebut.
Dengan keberhasilan stand bazaar ini, MTsN 8 Sleman tidak hanya berhasil mempromosikan seni batik khas mereka, tetapi juga menunjukkan bagaimana pendidikan berbasis kreativitas mampu memberikan dampak positif bagi siswa dan masyarakat. Acara ini menjadi bukti nyata bahwa seni dan pendidikan dapat berjalan seiring untuk melestarikan budaya lokal. (adp)