Kamis, Maret 20, 2025
Berita Madrasah

Ayu Peserta Didik MTsN 7 Sleman Tampilkan Tari Sekar Putri dalam Podcast Rubik Kemenag Sleman

Kemenag Sleman News (MTsN 7 Sleman) – Rosita Dyah Ayu Widyaningrum atau yang akrab dipanggil Ayu tampil memukau dalam acara Podcast Ruang Bicara Kita (Rubik) yang disiarkan secara live dari lantai dua gedung Kemenag Sleman, Kamis (6/2/2025). Dalam acara yang diselenggarakan Tim Pranata Humas Kemenag Sleman ini, sebagai pembuka acara MTsN 7 Sleman menampilkan Tari Sekar Putri.
Tari Sekar Putri adalah salah satu tarian yang diciptakan dengan pola garap baru yang masih berpijak pada tari klasik gaya Yogyakarta. Tari Sekar Putri adalah tarian yang menggambarkan rasa suka cita para wanita cantik yang sedang bersenda gurau. Tarian ini mempunyai karakteristik gerak halus dan struktur gerak yang sederhana. Tarian ini menggunakan 19 desain atas karena sesuai dengan karakteristik gerak tari Sekar Putri itu sendiri.


Kepala MTsN 7 Sleman, Samsul Arifin, S.Ag., menyampaikan apresiasi atas kesempatan yang diberikan kepada peserta didiknya untuk tampil membuka acara Podcas Rubik Kemenag Sleman tersebut yang memiliki viewers ribuan. “Penampilan peserta didik kami ini adalah kebanggaan besar bagi madrasah kami. Ini adalah bukti bahwa siswa MAN 2 Kulon Progo tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga memiliki potensi luar biasa dalam seni dan budaya. Tarian Sekar Putri yang ditampilkan ini menjadi cerminan komitmen kami untuk melestarikan seni tradisional Nusantara sekaligus menanamkan nilai-nilai kearifan lokal kepada generasi muda,” ujar Samsul dengan penuh bangga.
Ditemui seusai live, Ayu mengungkapkan perasaannya.”Saya berusaha tampil dengan maximal sesuai apa yang saya pelajari. Ini merupakan pertama kalinya saya tampil live di layar kaca yang pastinya atmosfernya berbeda kalua saya tampil di atas panggung. Semoga penampilan saya dapat menarik perhatian pemirsa untuk menyaksikan acara tersebut”, ungkap Ayu.
Penampilan tari Sekar Putri dari peserta didik MTsN 7 Sleman diharapkan bisa menjadi salah satu sorotan acara, menunjukkan bahwa seni dan budaya lokal tetap relevan dan berdaya tarik tinggi di tengah gempuran konten-konten media sosial yang beragam dan cenderung bermuatan negative. (rdt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *