Happy Craft: Siswa Keterampilan Tata Busana MAN 5 Sleman Manfaatkan Limbah Kain Perca Menjadi Tas Anyaman Multifungsi dengan Hiasan Yoyo
Keemenag Sleman News (MAN 5 Sleman) – Sebanyak 20 siswa kelas XII Program Keterampilan Tata Busana MAN 5 Sleman mengikuti pelatihan yang bertujuan untuk memperkaya keterampilan dan wawasan mereka dalam bidang wirausaha. Pelatihan yang diadakan pada Senin, 3 Februari 2025, dan Selasa, 4 Februari 2025, di ruang Lab. Keterampilan Tata Busana MAN 5 Sleman ini difokuskan pada pemanfaatan limbah kain perca menjadi tas anyaman multifungsi yang dihiasi dengan aksesoris yoyo.


Pelatihan ini dipandu oleh Yenny Christin, seorang praktisi kreatif dari Rumah Kreatif Tukik Yogyakarta, yang dikenal dengan karyanya yang mengubah limbah kain menjadi produk bernilai jual tinggi. Dalam materi pelatihan, para siswa diajarkan cara-cara kreatif mengolah kain perca menjadi tas anyaman yang tidak hanya berfungsi dengan baik, tetapi juga memiliki daya tarik estetika yang tinggi.
Tujuan Pelatihan Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan praktis bagi siswa yang berencana untuk berwirausaha atau bekerja setelah lulus, khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Koordinator Keterampilan Tata Busana, Didik Sumarah Adi, S.S.Pd.I., berharap kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menciptakan produk bernilai jual, serta menumbuhkan semangat kewirausahaan dan kreativitas mereka. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memotivasi siswa untuk mencintai lingkungan dengan memanfaatkan limbah kain yang masih bisa diolah menjadi produk yang bermanfaat.
“Dengan adanya pelatihan ini, saya berharap siswa dapat lebih percaya diri dan terbuka dengan potensi yang ada dalam diri mereka. Mereka juga bisa ikut berkontribusi dalam mengurangi limbah kain dan menghasilkan produk yang bernilai,” ujar Didik Sumarah Adi.
Rangkaian Kegiatan Pelatihan ini terdiri dari berbagai sesi, dimulai dengan pengenalan tentang limbah kain perca dan cara-cara mendaur ulangnya menjadi tas anyaman multifungsi yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memiliki nilai jual tinggi. Dalam sesi ini, para siswa juga belajar tentang teknik-teknik pembuatan yoyo sebagai hiasan pada tas tersebut, menambah keunikan dan daya tarik dari setiap produk yang dihasilkan.
Sebagai penutup, kegiatan ini menjadi sebuah langkah positif untuk memperluas wawasan dan keterampilan siswa di bidang tata busana, serta mempersiapkan mereka untuk siap terjun ke dunia wirausaha atau pekerjaan di masa depan. Dengan bekal keterampilan yang didapatkan, diharapkan para siswa dapat menciptakan peluang usaha baru yang mendukung keberlanjutan dan ramah lingkungan.
Semoga pelatihan ini dapat memberikan dampak positif, meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang tata busana, dan mendorong siswa untuk terus berinovasi dalam mengolah limbah kain menjadi produk yang kreatif dan bernilai ekonomi. (Nk)