Jumat, Maret 21, 2025
Berita Madrasah

Pembelajaran Praktek Batik Teknik Canting  Cap di MTsN 8 Sleman: Menggali Kreativitas dengan Bahan Ramah Lingkungan

Kemenag Sleman News – (MTsN 8 Sleman). Proses pembelajaran seni batik menjadi lebih istimewa dan penuh makna di MTsN 8 Sleman, yang baru-baru ini mengadakan kegiatan praktek batik dengan menggunakan teknik canting cap. Dalam kegiatan ini, para siswa diajak untuk mengembangkan kreativitas mereka melalui pembuatan batik dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan (ecofriendly), seperti sampul buku, kemasan produk bekas yang disulap menjadi karya seni bernilai tinggi.

Anita Dwi Astuti, S.Pd, sebagai guru batik di MTsN 8 Sleman, menyampaikan bahwa tujuan utama dari pembelajaran ini adalah untuk mengenalkan teknik batik kepada siswa secara langsung, sekaligus menanamkan kesadaran akan pentingnya penggunaan bahan-bahan yang dapat didaur ulang. “Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk tidak hanya belajar teknik batik, tetapi juga untuk berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan melalui kreativitas yang mereka tuangkan pada karya seni batik,” ungkap Anita.

Dalam kegiatan praktek tersebut, siswa diajak untuk membuat karya batik secara kelompok dengan tema-tema yang mereka pilih sendiri, seperti biota laut, sang surya, hingga motif geometris dan non-geometris. Tema-tema ini diharapkan dapat mengasah imajinasi dan kemampuan siswa dalam menggabungkan unsur tradisional batik dengan gagasan kreatif yang mereka miliki.

Salah satu siswa, Nasywa, menyatakan bahwa ia merasa senang dapat menuangkan ide-ide kreatifnya melalui batik. “Saya memilih tema biota laut, karena saya ingin mengangkat keindahan laut Indonesia dan menjaga kelestariannya. Bahan yang saya gunakan pun ecofriendly, yaitu kemasan produk yang saya temukan di rumah. Ini pengalaman yang luar biasa,” ujar Nasywa dengan antusias.

Selain itu, Agus Sholeh, S.Ag, Kepala Madrasah MTsN 8 Sleman, juga memberikan sambutan hangat mengenai kegiatan ini. Dalam wawancaranya, Agus mengungkapkan rasa bangganya atas karya-karya siswa yang tidak hanya mengedepankan seni, tetapi juga peduli terhadap lingkungan. “Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif, baik dalam meningkatkan keterampilan seni batik para siswa maupun dalam meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya penggunaan bahan yang ramah lingkungan,” katanya.

Kegiatan ini juga menjadi kesempatan bagi siswa untuk belajar bekerja dalam kelompok. Setiap kelompok memiliki tema yang berbeda, dan mereka saling bekerja sama dalam merancang motif batik yang unik. Dengan demikian, selain kreativitas, mereka juga mengasah keterampilan sosial dan kolaborasi antar teman.

Batik, sebagai salah satu warisan budaya Indonesia yang kaya, kini semakin dipadukan dengan nilai-nilai modern seperti keberlanjutan dan ramah lingkungan. Melalui kegiatan seperti ini, MTsN 8 Sleman berhasil mengajarkan kepada siswa bahwa seni dapat menjadi alat untuk menjaga kelestarian alam sekaligus menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya dan lingkungan.

Dengan adanya pembelajaran seperti ini, diharapkan para siswa tidak hanya menjadi penerus budaya batik, tetapi juga menjadi agen perubahan yang peduli terhadap lingkungan sekitar. Seluruh pihak di sekolah berharap kegiatan semacam ini dapat terus berkembang dan menginspirasi lebih banyak orang untuk terlibat dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui karya seni.

MTsN 8 Sleman, dengan semangatnya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dan peduli lingkungan, terus berinovasi dalam menghadirkan pembelajaran yang tidak hanya bermanfaat untuk perkembangan akademik, tetapi juga membentuk karakter siswa yang bertanggung jawab terhadap masa depan bumi. (r3)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *