Senin, Maret 24, 2025
Berita Madrasah

Tim Riset MAN 4 Sleman Raih 2 Emas Kompetisi Riset Internasional

Kemenag Sleman News (MAN 4 Sleman) – Dua Tim Peneliti MAN 4 Sleman meraih 2 (dua) medali emas pada 5th Indonesian Young Scientist Association (IYSA) Year 2025.  Tim pertama mempresentasikan hasil penelitian dengan judul Development of Suren and Mahogany Leaf-Based Eco-Friendly Insecticides to Control Armyworms (Spodoptera litura F.) in Mustard Plants, atau Pengembangan Insektisida Ramah Lingkungan Berbasis Suren dan Mahoni untuk Mengendalikan Cacing Tentara (Spodoptera Litura F.) pada Tanaman Sawi.  Inti penelitian ini adalah daun Mahoni bisa kita manfaatkan insektisida ramah lingkungan,” ujar Linda Rahmantika ketua tim bersama Julita Sekar Sari, Hasna Miratul Mukminah, dan Rizky Akbar Maulana. 

 Sedangkan tim kedua mempresentasikan hasil penelitian dengan judul “Innovation of Kulon Progo’s Tempe Koro Benguk as a High-Protein Solution to Reduce Stunting in Children Aged 2-5 Years.” Dalam Bahasa Indonesia berarti Inovasi Tempe Koro Benguk Kulon Progo sebagai Solusi Protein Tinggi Menurunkan Stunting pada Anak Usia 2-5 Tahun.  “Intinya makanan tradisional Tempe Koro Benguk bisa dijadikan alternatif untuk menurunkan stunting pada anak bawah lima tahun,” ujar Fairuz Yusuf Aliffia, ketua tim dengan didampingi para anggota Ellien Delinov, Gusti Bimo Suryo Atmojo, Galih Bima Ramadhan, dan Ikhlas Pandu Winata.

 Kedua tim tersebut melakukan presentasi secara online pada Kamis (13/2/2025) di Ruang Podcast.  Kepala MAN 4 Sleman Ahmad Arif Makruf, merasa bangga atas raihan dua tim tersebut dengan meraih 2 medali emas.  “Alhamdulillah anak-anak kita meraih dua emas.    Selamat buat guru dan siswa yang teristimewa,” kata Arif usai menerima laporan kejuaraan Senin malam (17/2/2025).

Tema pertama yang diangkat cukup menarik dan memberikan manfaat bagi petani dalam penanggulangan hama pada tanaman.  Sedangkan tema yang kedua cukup bermanfaat dalam upaya menurunkan stunting.  “Semoga kedua topik ini bisa dijadikan sumbangsih nyata bagi petani dan pemerintah untuk menurunkan stunting,” pungkas Arif.

Kedua tim tersebut di bawah bimbingan Astuti Naviah Apriliani Guru Riset, dan Nira Intan Sari, selaku pendamping dan staf Kesiswaan.  (Edy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *